Sate Jamur Mas Ali, Habiskan 60 Kilogram Perhari

Sate biasanya menggunakan produk daging seperti ayam, kelinci maupun kambing. Tapi lain halnya dengan Ali yang berjualan sate jamur tiram yang mencapai 60 kilogram setiap hari di depan SD Negeri 01 Slawi Kabupaten Tegal.

Menurutnya, proses pembakaran satenya pun lumayan unik, sate ditaruh diatas genteng yang dibawahnya dipanasi oleh api yang berasal dari gas 3 kilo. Tempat makan dibagi menjadi 2 bagian ada yang memakai kursi dan bangku, ada pula model lesehan. Tergantung selera tempat makan yang diinginkan konsumen

Pedagang, Ali mengatakan saya berjualan dari tahun 2013, sudah berjalan sekitar 5 tahunan. Saya mencoba berjualan sate tiram karena ingin mempunyai ciri khas tersendiri, lain dari penjual sate pada umumnya, yang menjadikan daging sebagai bahan pokoknya."Disamping rasanya yang enak, harganya pun bisa mencukup bagi kaum menengah kebawah,"paparnya.

"Untuk bumbu tidak ada ciri khasnya, hampir sama seperti sate pada umumnya. Tapi yang membedakan pengolahan jamur tiram yang diolah dengan bumbu khas. Sehingga rasanya tidak kalah dengan sate daging, harganya cukup terjangkau Rp 10.000 lengkap dengan nasi," kata Ali.

Ali pun menjelaskan per hari jamur tiram habis sekitar 60 kilogram, itu angka yang sangat lumayan bagi pedagang menengah seperti saya."Disamping sate Jamur tiram, saya juga menjual pepes jamur dan jamur penyet. Dengan ciri khas sambel petir," paparnya.

(slawiayu/siswandi)

FBS Indonesia

#satejamur